Jumat, 28 Desember 2012

Saluran Komunikasi


A.  Pendahuluan

Jika ilmu komunikasi kita ibaratkan sebagai pohon, ia tumbuh dari “biji buah” pohon filsafat. Pohon filsafat merupakan pohon dari mana semua ilmu berasal, membuat filsafat disebut “ibu segala ilmu” (Poedjawijatna, 1983; Keraf, 2001). Sebagai pohon ilmu, filsafat memiliki dua cabang utama yang membentuk rumpunnya masing – masing, yakni rumpun ilmu-ilmu alam atau eksakta dan rempun ilmu-ilmu social. Ilmu-ilmu alam mempelajari berbagai zat dan benda alam, sedangkan ilmu-ilmu social mempelajari manusia dalam konteks hubungannya dengan manusia lain.
Dan komunikasi sendiri telah kita definisikan sebagai usaha penyampain pesan antarmanusia. Dari definisi ini terlihat bahwa untuk dapat terjadi proses komunikasi minimal terdiri dari tiga unsur utama. Yaitu, pengirim pesan, pesan itu sendiri, serta target penerim. Namun, komunikasi bukan semata terdiri atas tiga unsur itu.

B. Pembahasan

Saluran komunikasi adalah jalan yang dilalui pesan komunikator untuk sampai ke komunikannya. Terdapat dua jalan agar pesan komunikator sampai ke komunikannya, yaitu tanpa media (nonmediated communication yang berlangsung face – to - face, tatap muka) atau dengan media. Media yang dimaksud di sini adalah media komunikasi. Media merupakan bentuk jamak dari medium. Medium komunikasi kita artikan sebagai alat perantara yang sengaja dipilih komunikator untuk menghantarkan pesannya agar sampai ke komunikan. Jadi, unsur utama dari media komunikasi adalah pemilihan dan penggunaan alat perantara yang dilakukan komunikator dengan sengaja. Artinya, hal ini mengacu kepada pemilihan dan penggunaan teknologi media komunikasi.
Dalam komunikasi tatap muka, salauran atau jalan yang dilalui pesan komunikator untuk sampai ke komunikannya adalah gelombang cahaya atau gelombang suara. Dengan pengertian media di atas, yaitu alat perantara yang sengaja dipilih komunikator untuk menghangtarkan pesan komunikator agar sampai kekomunikannya, maka gelombang cahaya dan gelombang suara tidak termasuk media komunikasi, melainkan alternatif saluran komunikasi, karena manusia tidak melakukan pemilihan dengan sengaja atas gelombang cahaya dan suara.
Media komunikasi dilihat dari jumlah target komunikannya dapat dibedakan atas media massa dan nonmedia massa. Media massa dilihat dari waktu terbitnya dapat dibedakan atas media massa periodik dan media massa nonperiodik. Periodik berarti terbit teratur pada waktu – waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Media massa periodik dapat dibedakan atas yang eloktronik (radio, TV) dan noneloktronik atau cetak (surat kabar, majalah). Media massa nonperiodik dimaksudkan pada media massa yang bersifat eventual, tergantung pada event tertentu. Setelah event usai, selesai pulahlah penggunaannya. Untuk itu, media massa nonperiodik dapat dibedakan atas manusia (juru kampanye atau sales promotion girl) dan benda (poster, spanduk, leaflet).
Kembali kepada nonmedia massa. Dilihat dari sifatnya, dapat dibedakan atas nonmedia massa manusia (kurir pembawa pesan) dan nonmedia massa benda. Nonmedia massa benda dapat dibedakan atas yang eloktronik (telepon/fax) dan yang noneloktronik (surat/majalah). Perkembangan teknologi komunikasi terkini, yakni teknologi komputer dengan internetnya, melahirkan media yang bersifat multimedia. Dikatakan multimedia  karena hampir seluruh bentuk media komunikasi  yang telah dikenal umat manusia menyatu dalam eloktronik digitalnya. Di internet kita dapat menemukan surat eloktronik, i-phone (telepon internet), surat kabar / majalah eloktronik, radio internet, TV internet, bahkan kegiatan tatap muka melalui internet (video conference).
Kembali pada komunikasi langsung tatap muka. Pada dasarnya, yang dilakukan adalah aktivitas komunikasi. Aktivitas komunikasi tatap muka inibentuknya bermacam – macam, mulai dari perbincangan, wawancara, konseling, rapat, seminar, lokakarya, hingga pameran di mana target komunikan (calon konsumen) dapat berbincang langsungtatap muka dengan wakil dari perusahaan guna membicarakan produk yang dipamerkan.
Juga agar pesan yang disampaikan komunikator sampai pada komunikan, dibutuhkan saluran dan media komunikasi. Saluran komunikasi lebih identik dengan proses berjalannya pesan, sedangkan media komunikasi lebih edentik dengan alat (benda) unruk menyampaikan. Jadi, saluran komunikasi lebih umum daripada media komuikasi.
Saluran komunikasi dapat berjalan baik ada media atau tidak. Komunikasi bias terjadi tanpa media atau nonmediated communication yang berlangsung tatap muka atau vis – a – vis (face to face), tatap muka. Aktivitas komunikasi tatap muka ini bentuknya bermacam – macam, mulai dari perbincangan, wawancara, konseling, rapat, seminar, lokakarya, hingga pameran tempat target komunikan (calon konsumen) dapat berbincang langsung tatap muka dengan wakil dari perusahaan guna membicarakan produk yang dipamerkan.
Komunikasi juga berjalan dengan bantuan sarana berupa media, yang disebut media komunikasi. Media komunikasi berfungsi sebagai alat perantara yang sengaja dipilih oleh komunikator untuk mengantarkan pesannya agar tersampaikan kepada komunikannya.
Dalam komunikasi tatap muka, sebenarnya bukan berarti tidak ada perantara. Jika di selidiki secara ilmu fisika, pesan yang tersampaikan antara komunikator dan komunikan terdapat zat perantaranya, yaitu gelombang cahaya.
Berikut ini merupakan bagan  dari saluran komunikasi, yang di ringgkas sesuai yang telah dijelaskan tadi.



Salauran komunikasi
Langsung tatap muka
Dengan media
Media massa
Aktivitas komunikasi
periodik
Nonperiodik/Eventual
Pertemuan tatap muka
Forum
Diskusi panel
Rapat (dengan berbagai jenisnya)
Ceramah
Simposium
Konferensi pers
Seminar



Elektronik
Cetak

Manusia

Radio/tv/film

Surat kabar/Majalah

Sales promotion girl/juru kampanye

Surat

Telepon/fax
Noneletronik

Eloktronik

Kurir/Massanger
Benda

Manusia
Nonmedia massa
Spanduk/umbul – umbul/Leaflet/Booklet
Benda

                                                                                                                                                                   


                                                    C.   Daftar Pustaka

Vardiansyah, Dani. Ilmu komunikasi: pendekatan taksonomi     konseptual. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004
Soyomukti, Nurani. Pengantar ilmu komunikasi. Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2010
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: suatu pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000





Tidak ada komentar: