Oleh:
Mar’I Mahdy Ahmad
Sejarah Murji’ah Dan Asal Mula kemunculannya
Bermula dan berawal
dari perseteruan dan konflik politik
yang terjadi dizaman sahabat
yaitu antara Khalifa Ali bin abu thalib dan sahabat Mu’awiyah, dan pendukung
ini sama-sama bersikeras untuk saling menegakkan islam dengan cara meraka sendiri
yang mereka anggap benar, sehingga kedua pengikut kelompok masing-masing tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada pada masyarakat zaman itu.
Ada beberapa kesimpulan dan pokok mengenai
asal kemunjulan firqoh atau golongan
murji’ah.dalam kesimpulan pertama,disebutkan
bahwa pemikiran firqoh ini dibawah dan
yang dikembangkan oleh para sahabat,para sahabat ini bermaksud dan
bertujuan untuk menjaga atau menjamin agar persatuan,kesatuan,dan persaudaraan
antara sesama ummat muslim di kalangan
masyarakat mereka dapat teta utuh dari pertikaian politik dan kepentingan
kelompok masing-masing dan juga bertujuan untuk menghindari
sektarianisme.murji’ah, baik dianggap sebagai kelompok atau golongan politik
maupun teologis,diperkirakan muncul dan lahir nya golongan mur ji’ah ini
kebersamaan dengan lahirnya firqoh syiah. Kelompok murji’ah juga menjadi kelompok
yang menjadi musuh berat firqoh khawarij.
Pada
kesimpulan yang kedua menjelaskan tentang Irja yang menjadi gagasan dan juga
sebagai doktrin yang kuat bagi golongan murji’ah.Murji’ah sebagai gerakan
politik yang muncul dan dibawa oleh cucu sahabat atau khalifah Ali bin Abi Thalib,yaitu
al-Hasan bin Muhammad Al-Hanafiah pada sekitar tahun 695.Sepeninggal sahabat
Muawiyah.pada tahun 680 ummat muslim di
hadapkan dengan masalah pertikain yang muncul di zaman itu,sebagai bentuk
tanggapan dan respon dari sebagian kalangan para sahabat maka muncullah
gagasan ini, al-Hasan bin Muhammad
Al-Hanafiah dialah tokoh yang menjadi pencetus dan memperkenalkan gagasan irja’
ini kepada kaum muslim.karna pertikaian dan perselisihan dikalangan ummat muslim sehingga membuat Al-Hasan cucu Ali bin abi thalib ini mencoba
menanggulangi perpecahan dan pertiakaian
dikalangan ummat mulim.lalu ia kemudian mengelak berdampingan dengan kelompok
syiah revolusioner yang terlampau mengagungkan dan meniggikan sahabat khalifah
Ali bin abi thalib dan para pengikutnya,juga kelompok Al-hasan menjauhkan diri
dari golongan khawarij yang menolak kekhalifahan sabahat Muawiyah dengan alasan
karna mereka merupakan keturunan usman.
Kesimpulan yang ketiga atau terakhir
menceritakan bahwa ketiaka terjadi perseturuan antara sahabat Ali bin Abi
thalib dan Sahabat Muawiyah,dilakukanlah tahkim (arbitrase) atas usulan amr bin
ash,seorang kaki tangan sahabat Muawiyah.Sedangkan itu kelompok sahabat Ali sendiri terpecah menjadi dua
golongan,,yaitu yang pro dan kontra. Kelompok yang kontra yang menyatakan
keluar dari kelompok sahabat Ali,inilah yang kemudian dinamakan golongan
khawarij.Mereka memandang bahwa tahkim yang dibuat bertantangan dengan
Al-qur’an,dalam pengertiannya tidak bertahkim
berdasarkan hukum Allah.Sehingga Mereka berpendapat bahwa bertahkim sama
kedudukannya dengan pezina dan pembuat dosa besar maka derajatnya sama atas
siksa dan capnya.Dan inilah yang kemudian ditantang oleh para sahabat yang membuat mereka membuat kelompok
tersendiri yang kemudian dikenal dengan kelompok Murji’ah.
Murji’ah Yang Dikatan Sesat Itu
Dalam perkembangan ilmu sejarah pemikiran
dan golongan islam,golongan Murji’ah dianggap dan dipandang sebagai golongan yang
sesat menur ut para ulama as-sunnah wal jama’ah. karna pokok idealisme meraka
dan keimanan mereka berbeda para ulama as-sunnah wal jama’ah.
Pemikiran Pengikut Faham Murji’ah Dalam
Memaknai Iman Secara garis besar Aqidah Murji’ah dapat di kelompokan sebagai
berikut :
1. Pengertian iman adalah hanya meyakini atau mengetahui dalam hati atau ucapan saja.
2. Mereka berkeyakinan bahwa amal bukan termasuk dalam hakikat iman dan tidak termasuk bagian dari iman.
3. Iman tidak dapat bertambah dan berkurang,
1. Pengertian iman adalah hanya meyakini atau mengetahui dalam hati atau ucapan saja.
2. Mereka berkeyakinan bahwa amal bukan termasuk dalam hakikat iman dan tidak termasuk bagian dari iman.
3. Iman tidak dapat bertambah dan berkurang,
Demikianlah sebagian faham dan keyakinan
Murji’ah yang membedakannya dengan paham para ahlu sunnah wal jama’ah,sehingga
mereka dikatan sesat.Dan juga dikatan sesat karena meraka munggunakan dalil
untuk membenarkan perbuatan mereka.Berikut ini sebagian dalil mereka petik dari Al-qur’an.
Dalil-Dalil Yang Digunakan Oleh Kaum Murji’ah Untuk Membenarkan Pemikiran Mereka Serta Bantahan-Bantahanya.Pengikut Murji’ah berusaha mencari dalil-dalil yang yang dapat membantu dalam membenarkan pemikiran mereka dengan menggunakan nash-nash yang syubhat dan telah keluar dari tujuan nash sebenarnya, mereka menggunakan Al qur’an dan As sunnah An nabawiyah serta berdalih bahwa dari sekian banyak dalil-dalil yang di gunakan, semuanya berkaitan serta membenarkan pemikiran-pemikiran mereka, yang hakekatnya penuh dengan kesesatan.
Dalil-Dalil Yang Digunakan Oleh Kaum Murji’ah Untuk Membenarkan Pemikiran Mereka Serta Bantahan-Bantahanya.Pengikut Murji’ah berusaha mencari dalil-dalil yang yang dapat membantu dalam membenarkan pemikiran mereka dengan menggunakan nash-nash yang syubhat dan telah keluar dari tujuan nash sebenarnya, mereka menggunakan Al qur’an dan As sunnah An nabawiyah serta berdalih bahwa dari sekian banyak dalil-dalil yang di gunakan, semuanya berkaitan serta membenarkan pemikiran-pemikiran mereka, yang hakekatnya penuh dengan kesesatan.
1.
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya:” Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”
2. Qs. Az Zumar: 53
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَالْغَفُورالرَّحِيمُُ
Artinya:” Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
3. Berdasarkan yang dikemukakan oleh Al jahmiyah didalam berbagai nash yang menjadikan keimanan atau kekafiran bertempat pada hati sebagaimana Qs. Al Mujadilah: 22Ufirman Allah
أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ
Artinya:” Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga”
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya:” Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”
2. Qs. Az Zumar: 53
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَالْغَفُورالرَّحِيمُُ
Artinya:” Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
3. Berdasarkan yang dikemukakan oleh Al jahmiyah didalam berbagai nash yang menjadikan keimanan atau kekafiran bertempat pada hati sebagaimana Qs. Al Mujadilah: 22Ufirman Allah
أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ
Artinya:” Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga”
Daftar Pustaka
1. Al Qur’an
2. Firaq Muashirah, Ghalib Bin Aly Iwaji, Juz 2
1. Al Qur’an
2. Firaq Muashirah, Ghalib Bin Aly Iwaji, Juz 2
3. Ilmu Kalam,Prof.Dr.Abdul Rozak,M.ag.
dan Prof.Dr.Rosihon Anwar,M.ag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar